BERBASIS WEB UNTUK MANAJEMEN PEMANFAATAN AIR TANAH
MENGGUNAKAN PHP, JAVA DAN MYSQL SPATIAL dapat di download dibawah ini
jurnal.pdf
TUGAS RESUME
Keberadaan teknologi SIG telah memberikan kemudahan
bagi banyak kalangan dalam mengelola dan memanfaatkan data spatial (geographic
reffereced data). Namun, software SIG berbasis desktop yang banyak dipakai
selama ini memiliki keterbatasan terutama masalah aksesibilitas dan
interopera-bilitasnya.
Sebagai upaya untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pengembangan
aplikasi SIG dapat beralih menggunakan teknologi web.
Salah satu teknologi yang dapat dijadikan alternatif
adalah pemanfaatan sistem basis data MySQL. MySQL merupakan sistem basis data
RDBMS (Relational Database Management System) yang mulai versi 4.1 menambahkan
ekstensi spatial pada sistem basis datanya.
Ekstensi spatial memungkinkan untuk menyimpan
objek-objek geografis yang dapat dipakai dalam aplikasi SIG. Kaitannya dengan
hal ini, berdasarkan spesifikasi dari OGC, setiap objek MySQL Spatial (layer)
disimpan pada tabel yang terpisah dalam database, dengan satu record pada tabel
dari setiap elemen spatial (spatial feature). Di dalam tabel spatial, kolom geometry menyimpan informasi geometris pada
masing-masing record. Kolom
geometry mendukung untuk menyimpan point,
line, polygon, multipoint, multiline,
dan multipolygon.
Teknologi yang digunakan untuk mengembangkan web SIG
untuk mendukung pengelolaan air tanah di Kabupaten Banyumas dipilih dengan
mempertimbangkan dua hal. Pertama, persyaratan khusus aplikasi SIG, antara lain
kaya akan tampilan grafis, mendukung konten raster dan vektor serta mampu menangani
data dalam jumlah yang besar (Lilley, Chair, dan Jackson, 2004). Kedua, fungsi SIG yang disampaikan oleh Abdul
Rahman (2008), di mana sistem harus mampu menyimpan, menstruktur, me- manipulasi,
menganalisis dan merepresentasikan data spatial. Berdasarkan kedua pertimbangan
tersebut teknologi yang digunakan adalah MySQL Spatial, Java Applet dan PHP.
MySQL Spatial berfungsi untuk menyimpan, menstruktur, memanipulasi, dan
menganalisis data spatial sedangkan untuk merepresentasikannya digunakan Java
Applet. Adapun PHP berfungsi sebagai penghubung antara Java Applet dan MySQL.
Agar menghasilkan tampilan spatial yang dinamis. PHP akan membaca data spatial
dari MySQL kemudian menuliskannya sebagai data berbasis teks yang dikirimkan ke
browser.
PHP memiliki peranan penting tidak hanya dalam
menghasilkan tampilan HTML yang dinamis tetapi juga berfungsi dalam komunikasi
data antara server dengan applet. Berdasarkan konsep radius search, applet
yang berfungsi untuk merepresentasikan data spatial mengirimkan request
ke dokumen PHP yang ada deserver dengan memberikan parameter koordinat pusat
yang diinginkan (X,Y), radius (distance) dan parameter status layer yang
dikehendaki. Pada saat melakukan query data dalam tipe geometry dikonversi
menjadi teks, selanjutnya PHP mengirimkan ke applet di client. Applet akan
mengkonversi data yang berupa kumpulan koordinat – kordinat dengan delimiter.
Dari data tersebut applet, dengan memanfaatkan java.awt.Graphics2D ditampilkan dalam
format vektor dengan tampilan grafis berkualitas tinggi.
Informasi pemanfaatan air tanah yang ditampilkan
secara spatial serta informasi kondisi fisik wilayah menggunakan aplikasi ini
dapat dimanfaatkan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan. Dikaitkan
dengan basis data yang sudah dihimpun pengguna dapat memutuskan apakah
permohonan pengeboran sumur air tanah disuatu lokasi dijinkan atau tidak
dijinkan baik terkait dengan daya dukung lingkungan fisiknya, potensi air tanah
menurut observasi yang sudah ada maupun kaitannya dengan kebijakan wilayah
konservasi air tanah. Apabila diijinkan, informasi tersebut berguna dalam
pembuatan rekomendasi rencana rancang bangun konstruksi sumur serta kedalaman
pengeboran air tanah.
Dengan demikian diharapkan diperoleh keputusan yang
tepat dalam rangka menjaga keberlanjutan pemanfaatan air tanah. Kaitannya
dengan perencanaan lokasi pengeboran pemanfaatan air tanah pada sumur-sumur
produksi dengan kapasitas pengambilan debit yang besar, aplikasi ini dapat
secara cepat dipakai untuk mengetahui jarak antara rencana sumur yang akan dibangun
dan sumur yang sudah ada di sekitarnya. Dengan demikian diharapkan dapat secara
tepat mengatur posisi-posisi sumur tersebut agar drawdown
yang terjadi pada saat pengambilan air tidak mempengaruhi kapasitas
produksi sumur-sumur di sekitarnya (sumur masyarakat).