BIOTEKNOLOGI DALAM BUDIDAYA
Pada bidang perikanan
bioteknologi adalah bioteknologi yang ditekankan khusus pada bidang
perikanan.
Tujuan utama penerapan bioteknologi
genetik pada ikan adalah untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan. Namun bisa
juga digunakan untuk meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan lingkungan.
Terdapat beberapa teknik bioteknologi yang sudah diterapkan pada ikan budidaya contohnya:
- Aplikasi Genetik Marker Untuk Budidaya Ikan Titang
Genetik marker merupakan alat bantu seleksi. Dengan
adanya genetik marker, maka kita bisa menyeleksi induk ikan yang unggul,
khususnya ikan titang. Sebagai contoh, berikut ini aplikasi genetik marker
untuk identifikasi kerapu unggul:
- Aplikasi analisis RAPD
Karena teknik RAPD yang
sederhana dan biaya yang diperlukan lebih murah maka terdapat aplikasi yang
sangat luas dari RAPD pada berbagai area biologi. Beberapa area tersebut antara
lain:1. Kemampuan RAPD mendeteksi variasi intra-specifik dapat digunakan untuk
melakukan screening untuk tingkat inbreeding pada induk kerapu untuk mencegah
peningkatan frekuensi alel resesif yang merugikan dalam populasi.2. Marker
species-specific digunakan dalam inter-specific gene flowdan identifikasi
hybrid. Sama halnya dengan marker population-specific akan bermanfaat dalam
identifikasi populasi hibrid. Marker RAPD lebih cocok untuk organisme klonal
dibandingkan organisme yang bereproduksi secara seksual. Karena bereproduksi
secara aseksual, maka fragmen polimorfik antar individual dapatdigunakan untuk
menentukan identitas klonal.Walaupun metode RAPD relatif cepat, murah dan
gampang dilaksanakan dibandingkanmetode marker DNA lain, isu
konsistensi/reproducibility menjadi perhatian sejak dipublikasikannya teknik
ini. RAPD sangat sensitif terhadap perubahan kondisi reaksi PCR.Problem
reproducibility/konsistensi biasanya terjadi pada band dengan intensitas yang
rendah.Hal ini mungkin terjadi karena primer tidak cocok secara sempurna pada
sekuen priming site,amplifikasi pada beberapa siklus mungkin tidak terjadi
sehingga band tetap samar.
- Aplikasi analisis RFLP
RFLP merupakan metode yang
digunakan oleh molecular biologists mengikuti urutan tertentu DNA seperti yang
disampaikan ke sel lain. RFLPs dapat digunakan dalam berbagaimacam pengaturan
yang berbeda untuk mencapai tujuan. RFLP, sebagai tanda molekular, adalah khusus
untuk tunggal clone / pembatasan enzim kombinasi. Perbedaan dalam ukuran
fragmen batasan antara individu dapat dideteksi oleh Southern blotting dengan
pemeriksaan khusus untuk wilayah DNA diketahui mengandung RFLP. Dan pemisahan
yang meiotic recombination seperti DNA polymorphisms dapat diikuti seperti
biasagenetik markers. RFLP analisis ikan dapat mendeteksi pemisahan yang RFLP
yang dapatdigunakan untuk menguji statistik signifikan untuk linkage ke allele
untuk warisan penyakit ikan.RFLP merupakan sebuah penyelidikan yang berlabel
urutan DNA yang hybridizes dengan satu atau lebih dari fragmen dicerna sampel
DNA setelah mereka dipisahkan oleh gelelectrophoresis, sehingga menyatakan unik
blotting pola karakteristik tertentu genotip di tempat tertentu.
- Aplikasi analisis mikrosatelit
Sebagai penanda genetik,
mikrosatelit sangat berlimpah. Suatu gen dapat memiliki lebihdari dua mikrosatelit.
Mikrosatelit bersifat kodominan dan dapat diketahui letak lokasi pada DNA. Mikrosatelit
merupakan penanda berbasis PCR, sehingga memerlukan primer. Bentuk pengulangan
sekuen DNA sederhana yang berulang-ulang menjadikan marka mikrosatelit sering
disebut simple sequence repeat (SSR), short tandem repeats (STRs) atau simple
sequence length polymorphisms (SSLPs) yang sekarang menjadi salah satu marka
paling banyak digunakan secara luas untuk pemetaan genetik, analisis keragaman
genetik, dan studievolusi. Repetitive DNA atau segmen DNA yang berulang adalah
salah satu aspek dari genome yang tidak dapat diuji secara mendetail. Salah
satu tipe dari repetitive DNA adalah Tandemly Repeated DNA (TR DNA) yang sangat
umum terdapat pada genome eukariotik dan terdapat pula pada genome prokariotik
dengan frekuensi yang lebih sedikit. TR DNA disebut juga satelit DNA karena
pada saat dilakukan fraksinasi genome DNA dengan uji gradien kerapatan, fragmen-
fragmen DNA yang banyak mengandung sekuen berulang secara berurut berada
padadaerah pita satelit (daerah di luar pita utama). Minisatelit dan
mikrosatelit adalah tipe lain dari TR DNA. Telomer DNA ikan mengandung
minisatelit dengan motif 5’-TTAGGG-3’. Sedangkan contoh dari mikrosatelit ditemukan
pada lokus reseptor β sel-T ikan. Hasil sekuen terbaru terhadap beberapa
genome menunjukkan bahwa repeat-DNA tidak hanya terdapat pada daerah intron
tapi ditemukan juga pada promoter dan daerah coding. Dari sini, timbul suatu
analisis apabila repeat-DNA banyak pada daerah exons (>30%)memungkinkan
terjadinya fenomene dimana variasi genetic antar organisme dapat dipengaruhi oleh
repeat-DNA selain Single Nucleotide Polymorphism (NSP) yang selama ini
diketahui. Hal ini juga didukuing oleh suatu bukti bahwa tidak ada satu
organisme pun yang mempunyaikandungan mikrosatelit yang sama dengan organisme
yang lain.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar